Minggu, 24 November 2019

Pengungsi Negara


Pengungsi Negara

Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi, mendefinisikan pengungsi sebagai “orang yang dikarenakan oleh ketakutan yang beralasan akan penganiayaan, yang disebabkan oleh alasan ras, agama, kebangsaan, keanggotaan dalam kelompok sosial dan partai politik tertentu, berada diluar Negara kebangsaannya dan tidak menginginkan perlindungan dari Negara tersebut.”

Ketika pengungsi meninggalkan negara asal atau tempat tinggalnya, mereka meninggalkan hidup, rumah, kepemilikan dan keluarganya.

Pengungsi tersebut tidak dapat dilindungi oleh negara asalnya karena mereka terpaksa meninggalkan negaranya. Karena itu, perlindungan dan bantuan kepada mereka menjadi tanggung jawab komunitas internasional.

Pengungsi Negara di Indonesia
Lebih dari 1.000 pengungsi asing kini mendiami gedung milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di tengah penolakan warga sekitar yang mencemaskan masalah keamanan dan kesehatan.

"Jika kamu terjebak macet selama satu jam, kamu bisa jadi sangat kesal. Bayangkan, pengungsi-pengungsi di sini ada yang sudah stuck selama5-7 tahun di negara transit," ujar seorang pengungsi asal Afganistan, Zakir Hussain, menanggapi penolakan warga terhadap keberadaan para pengungsi.

"Cobalah mengerti permasalahan kami."

Zakir, yang pertama menginjakkan kaki di Indonesia dua tahun lalu, setelah sebelumnya mengungsi di Pakistan, kini bernaung di tempat penampungan pengungsi sementara di Kalideres, Jakarta Barat.

Farzad Hussaini menolak ajakan kami untuk makan siang bersama. Dan, meski saat itu cuaca Jakarta sedang terik, pengungsi asal Afghanistan itu tak mau banyak minum. Air mineral botolan di tangannya hanya sesekali diteguk, sedikit demi sedikit, sekedar membasahi bibir.

"Aku sudah makan tadi," kata dia dalam Bahasa Inggris yang tak terlalu lancar kepada Liputan6.com, Selasa 9 Juli 2019. "Bukannya tak ingin. Tapi kalau aku sering makan dan minum, aku akan sering ke toilet. Padahal, kalau ke toilet harus bayar. Uangku tak untuk dihambur-hamburkan hanya untuk ke toilet."

Sebisa mungkin, Farzad menghindari toilet. Sekali masuk harus bayar Rp 5.000. Mandi, pipis, atau ke kakus sama tarifnya. Itu terlalu mahal buat kantongnya yang nyaris kering kerontang. Maksimum ia dua kali ke toilet dalam sehari. Tidak boleh lebih!

Sesekali, pemuda kurus itu membawa pakaiannya yang kotor ke toilet. 'Sambil menyelam minum air', sambil mandi ia menumpang cuci baju. Farzad hanya punya sekitar lima helai pakaian, atasan dan celana pemberian yang sudah kusam. 

Masalah yang dialami para pengungsi :
-      Tidak diterima kerja
-      Sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari
-      Mengalami Trauma

UNHCR: Lebih dari 70 juta orang mengungsi di seluruh dunia
Jumlah orang yang melarikan diri dari perang, penganiayaan, dan konflik melebihi 70 juta orang secara global pada tahun lalu - jumlah tertinggi dalam hampir 70 tahun selama badan PBB yang menangani pengungsi melakukan aktivitasnya.

Hampir 70,8 juta orang yang dipindahkan secara paksa lebih banyak 2,3 juta dari tahun sebelumnya, demikian laporan tahunan Global Trends UNHCR.

Beberapa pengungsi memilih negara negara seperti berikut :



Kesimpulan :
Pemerintah seharusnya memiliki beberapa solusi untuk membantu para pengungsi sehingga tidak mengganggu masyarakat Indonesia, tetapi masyarakat Indonesia pun juga seharusnya lebih mengerti dan bersimpati terhadap para pengungsi negara yang berada di Indonesia ini.

TEKNOLOGI YANG MENYEBABKAN KEMISIKAN


Pada dasarnya semua bidang keilmuan di dunia ini mesti mempunyai kontribusi terhadap masyarakat (baca: menyelesaikan persoalan masyarakat). Sebagai negara berkembang, Indonesia mempunyai persoalan akar yang menjadi momok sejak zaman kolonial hingga sekarang bernama Kemiskinan.
Untuk itu sebagai suatu bidang keilmuan, Teknologi harus memposisikan diri sebagai solusi atas problem kemiskinan yang terjadi di tataran masyarakat. Mengingat dewasa ini gencar-gencarnya peran Teknologi masuk dalam aktivitas masyarakat (salah satunya fenomena transportasi/antar jemput berbasis aplikasi), maka perlu kiranya kita sejenak menelaah apakah peran tersebut sudah mengarah ke problem penyelesaian Kemiskinan?

Definisi Teknologi
Teknologi (Inggris: technology) adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam bepergian dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai. Pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah dari pentungan sampai senjata nuklir.


3 Faktor Utama yang Menjadi Penyebab Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan adalah salah satu masalah menahun yang terjadi di Indonesia. Tiga faktor berikut ternyata menjadi alasan utama penyebab kemiskinan.

Kemiskinan merupakan salah satu masalah global yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk memperoleh kebutuhan dasar, kemiskinan di negeri ini berdampak pada sejumlah masalah sosial lain, seperti pengangguran, kekurangan gizi, hingga meningkatnya tindak kriminal.

Ada berbagai hal yang menjadi faktor penyebab kemiskinan di Indonesia. Tiga faktor utama berikut adalah beberapa di antaranya.

Tingkat Pendidikan yang Masih Rendah
Salah satu faktor utama yang melatarbelakangi masalah kemiskinan di Indonesia adalah masih rendahnya tingkat pendidikan. Masyarakat yang tinggal di pelosok daerah, misalnya, memiliki akses terbatas untuk menjangkau fasilitas pendidikan lanjutan, terutama perguruan tinggi. Sebagai dampaknya, mereka tidak mendapatkan pendidikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengusahakan pekerjaan.

Meski demikian, masyarakat perkotaan yang telah disuguhi akses pendidikan yang lebih mudah pun terkadang masih terkendala biaya pendidikan yang mahal. Itulah mengapa alternatif pendidikan dan pelatihan keterampilan harus disediakan agar dapat mempersiapkan individu untuk mengusahakan kehidupannya,

Ketidakpedulian terhadap Keadaan Sosial di Sekitar
Faktor lain yang menyebabkan kemiskinan adalah kurangnya kepedulian sesama terhadap keadaan sosial sebagian masyarakat yang masih jauh dari kategori berkecukupan, apalagi sejahtera. Akan tetapi, faktor ini juga bisa menjadi dua sisi pisau yang berlainan jika tidak dipertimbangkan secara bijak.

Di satu sisi, memberikan bantuan dana kepada masyarakat miskin adalah suatu hal yang dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan. Namun, di sisi lain, hal ini dapat menciptakan mental ketergantungan (dependency). Oleh karena itu, solusi terbaik tidak hanya dilakukan dengan memberi, tetapi juga memberdayakan.

Lapangan Kerja yang Kurang Memadai
Faktor penyebab kemiskinan lainnya adalah tidak tersedia lapangan kerja yang memadai, terutama bagi sumber daya manusia yang tidak memiliki cukup keterampilan. Hal ini juga ada kaitannya dengan pola pikir masyarakat yang masih beranggapan bahwa lapangan kerja hanya sebatas kesempatan yang diberikan oleh negara maupun perusahaan swasta.

Pada kenyataannya, lapangan kerja bisa didapatkan di mana saja atau bahkan, dikembangkan sendiri. Tidak sedikit contoh masyarakat yang membuka usaha dengan modal minim, tetapi dapat menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.

Itulah sejumlah faktor utama yang menjadi penyebab kemiskinan di Indonesia. Sebagai bagian dari masyarakat yang tinggal di negeri ini, kita sebenarnya bisa turut membantu mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah berpartisipasi dalam sejumlah program crowdlending atau penanaman modal bagi pengembangan usaha kecil.

Selain bisa menurunkan jumlah pengangguran dengan menyediakan lapangan kerja baru, program crowdlending seperti P2P Lending juga menjadi alternatif terbaik untuk mulai berinvestasi. Di platform ini, Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang program crowdlending yang bisa dijadikan usaha untuk memerangi kemiskinan di Indonesia.

Kontribusi Teknologi untuk Kemiskinan
Dibalik kecanggihannya secara teknis, Teknologi mempunyai dua mata pisau. Di sisi lain jika dipergunakan untuk kebaikan akan memberikan efek positif namun jika sebaliknya akan memberikan efek negatif.
Salah satu yang memberikan efek negatif ketika Teknologi sudah banyak menggantikan peran manusia. Di sisi produktivitas pergantian manusia dan teknologi dapat menaikkan produksi. Tapi di sisi lain manusia yang digantikan itu kini kehilangan pekerjaannya (pengangguran). Ini menjadi persoalan besar karena menurut Guru Besar FE UGM, Mudrajad Kuncoro, pengangguran merupakan penyebab pertama naiknya kemiskinan Indonesia pada tahun 2015

Kesimpulan
Dengan adanya teknologi yang semakin baru setiap harinya, memang memungkinkan untuk menggantikan manusia dalam beberapa pekerjaan dalam waktu yang tidak lama. Tetapi dengan berkembangnya teknologi tidak menutup kemungkinan bahwa lapangan pekerjaan baru tidak bermunculan. Jadi untuk itulah mengapa lebih baik untuk masyarakat lebih mencoba untuk beradaptasi dan mengikuti pertumbuhan teknologi masa kini sehingga dapat melihat peluang peluang pekerjaan yang baru.


BTS Pembuatan Design Halaman Web Login / Sign-Up

Berikut merupakan BTS pembuatan Desain Laman Login/Sign-Up